Senin, 15 Agustus 2016

Cara Mudah Mempelajari MySQLi
Selamat malam sobat semua, bagaimana kabarnya? semoga kita semua dalam keadaan sehat wal afiat, Amin Ya Robbal Alamin. Tidak terasa sudah 2 tahun lamanya saya tidak posting artikel di Tech-Id. Karena beberapa kesibukan mencari sebongkah berlian dan segunung emas. hehe.. Becanda...

Kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara mudah mempelajari MySQLi. Sebelumnya sobat semua sudah ada yang berpindah ke lain hati dari MySQL ke MySQLi? 
Secara perjalanan sebuah aplikasi yang dikembangkan dengan menggunakan MySQL tentunya akan adanya peningkatan dan perubahan oleh karena itu kita pun sebagai pengguna atau develop sistem harus mengupgrade pengetahuan tersebut dan menerapkan teknologi berkembang tersebut. 


Sebenarnya apa sih perbedaan antara MySQL dengan MySQLi? Pada dasarnya databasenya masih sama dengan SQL dan phpMyAdmin juga masih sama, hanya saja pada MySQLi support Object Oriented maupun Prosedural. Object Oriented nya sendiri sudah build in, jadi tidak perlu untuk membuat class sendiri. Tapi yang menurut saya keren karena MySQLi tidak perlu diinstall, sehingga saat menggunakan hosting gratisan extensinya nya sudah ada, dan bisa dilihat dari phpinfo. Sedangkan di localhost bisa dilihat di php.ini, di situ sudah ada extension=php_mysqli.dll.

Mysqli merupakan kependekan dari MySQL Improved Extension. Seperti yang terlihat dari namanya, extension ini merupakan versi perbaikan dan penambahan dari extension mysql sebelumnya yang umum digunakan. Extension mysqli dibuat untuk mendukung fitur-fitur terbaru dari MySQL Server versi 4.1 keatas.

ecara garis besar, tidak ada perbedaan mencolok antara mysql extension dengan mysqli extension. Nama-nama fungsi didalam mysqli sebagian besar mirip dengan apa yang telah kita pelajari (extension mysql).

Sebagai contoh, untuk membuat koneksi dengan MySQL Server, di dalam mysql kita menggunakan fungsi mysql_connect(), sedangkan di dalam mysqli, kita menggunakan mysqli_connect(). Begitu juga dengan fungsi lain seperti mysql_query() menjadi mysqli_query().

Selain menambah huruf “i” di dalam nama fungsi, argumen-argumen yang dibutuhkan juga hampir mirip. Perbedaannya, jika di dalam extension mysql umumnya kita meletakkan argumen resources di akhir fungsi, maka di dalam mysqli, argumen ini diteletakkan di awal.

Sebagai contoh, di dalam mysql kita menulis:
mysql_query("SELECT * FROM mahasiswa_ilkom", $link)

Sedangkan di dalam mysqli penulisannya menjadi:
mysqli_query($link, "SELECT * FROM mahasiswa_ilkom")

Namun perbedaan paling mendasar di dalam mysqli adalah: mysqli mendukung cara penulisan object oriented programming.

Dalam Contoh Kasus Lain seperti contoh file koneksi.php berikut
Dengan Penulisan pada MySQL:
<?php
$server = "localhost";
$username = "root";
$password = "";
$database = "nama_db";
mysql_connect($server,$username,$password) or die("Koneksi gagal");
mysql_select_db($database) or die("Database tidak bisa dibuka");
?>
Dengan Penulisan pada MySQLi:
<?php// ************* DATABASE *************************
define('DB_SERVER_ADDRESS',        'localhost');
define('DB_SERVER_USERID',        'root');
define('DB_SERVER_PASSWORD',        '');
define('DB_DATABASE_NAME',        'nama_db');

//Koneksi -> Connecting
$db     = mysqli_connect(DB_SERVER_ADDRESS, DB_SERVER_USERID, DB_SERVER_PASSWORD, DB_DATABASE_NAME);

//Cek Koneksi
if (mysqli_connect_errno()) {
  trigger_error('Koneksi ke database gagal: '  . mysqli_connect_error(), E_USER_ERROR); // Jika koneksi gagal, tampilkan pesan &quot;Koneksi ke database gagal&quot;
}

?>

Minggu, 01 Januari 2012

Tutorial PHP 1 : Definisi PHP Dasar

Mendefinisikan variabel dalam php dilakukan dengan menambahkan tanda dollar ($) lalu menuliskan nama dari variabel tersebut. Langsung saja kita praktekan bagaimana cara membuat sebuah variabel didalam php.

Buat sebuah file php baru, anda bisa menggunakan editor apa saja untuk membuatnya seperti misalnya dari yang paling sederhana seperti notepad atau anda dapat menggunakan software khusus seperti Dreamweaver maupun Quanta dan jangan lupa anda harus sudah menginstal xampp agar dapat menjalankan file php tersebut di browser dan jangan lupa untuk selalu menyimpan file php yang dibuat tersebut didalam folder htdocs yang terdapat pada folder xampp yang diinstall.

Beri nama file php tersebut sesuka hati anda, dalam tutorial kali ini saya memberikan nama jajal.php. Setelah dibuat coba langsung kita membuat sebuah variabel dengan nama tutorial 1 seperti pada gambar dibawah ini :




Untuk menuliskan file php selalu didahului dengan menuliskan tanda dan diantara kedua tanda itulah kita mendefinisikan file php yang kita buat. Selanjutnya untuk menampilkan nilai dari variabel tersebut kita harus menuliskan “echo namavariabel”, dimana “echo” disini digunakan untuk menampilkan nilai dari variabel yang dimaksud. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini :




Lalu coba kita jalankan file jajal.php tersebut pada browser, disini saya menggunakan browser Mozilla Firefox untuk menjalankannya. Setelah browser terbuka langsung saja pada urlnya ketikan “http://localhost/jajal/jajal.php” (tanpa tanda petik tentunya). Maka hasilnya akan terlihat pada browser seperti gambar dibawah ini :



Mungkin anda bertanya, mengapa didalam urlnya terdapat dua buah nama jajal? Itu karena saya menyipan file jajal.php didalam folder jajal yang terdapat pada localhost, jadi otomatis untuk memanggil file jajal.php saya juga harus menyertakan nama folder dimana saya menyimpan file tersebut.

Ok sampai disini dulu tutorial PHP kita kali ini, nanti kita sambung lagi ok. Jangan lupa. Keep a rockin in the free world!!.

Selasa, 28 September 2010

Belajar mengenal Sintaks PHP
Tentunya sobat semua kenal dengan yang namanya PHP dan mungkin sudah ahli dalam PHP. Kebanyakan buat kita yang belum mengetahui PHP dan baru mempelajarinya, PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang biasa digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web berbasig HTML. 
Sintaks Program PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada beberapa sintaks pasangan tag PHP yang akan kita pelajari seperti:
  1. <?php .... ?>
  2. <script language="PHP"> .... </script>
  3. <? ... ?>
  4. <% .... %>
Pada sintaks 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 lebih praktis karena tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada direktori c:\apache\php.
Cara 4 yang juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi Anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila itu tidak dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan pada file konfigurasi php.ini.
Pengaktifan yang dilakukan pada file php.ini terdapat pada baris berikut:

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Language Options ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Allow ASP-style <% %> tags.
asp_tags = off

Ubah Off menjadi ON, kemudian simpan dan restart kembali web server Anda. 

Contoh Penggunaan Sintaks PHP pada script berikut:
<html>
<head>
<title>PHP Sintaks</title>
</head>
<body>
<?php
             print 'Ini teks dengan PHP';
?>
<br>
<script language="php">
             echo 'Ini teks dengan PHP';
</script>
<br>
<?
              print 'Ini teks dengan PHP';
?>
<br>
<%
              print 'Ini teks dengan PHP';
%>
</body>
</html>