Minggu, 10 Oktober 2010

Mengenal Tipe Data Pemprograman C++
Pada setiap pemprograman tentunya memiliki Tipe Data yang berbeda namun lebih banyak memiliki fungsi dan kesamaan Tipe Data tersebut, contohnya pada Tipe Data yang digunakan C++ sama seperti Tipe Pemprograman yang ada pada pemprograman lain seperti Java, PHP, HTML serta jenis-jenis pemprograman yang lainnya. 

Berikut ini Tipe Data pada pemprograman C++ :
  • char
  • int
  • short
  • long
  • float
  • double
  • long double
Tipe Data tersebut dikelompokan menjadi beberapa bilangan seperti yang berhubungan dengan bilangan bulat adalah char, int, short dan long. Sedangkan float, double dan long double termasuk dalam bilangan pecahan.

Selasa, 28 September 2010

Belajar mengenal Sintaks PHP
Tentunya sobat semua kenal dengan yang namanya PHP dan mungkin sudah ahli dalam PHP. Kebanyakan buat kita yang belum mengetahui PHP dan baru mempelajarinya, PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang biasa digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web berbasig HTML. 
Sintaks Program PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada beberapa sintaks pasangan tag PHP yang akan kita pelajari seperti:
  1. <?php .... ?>
  2. <script language="PHP"> .... </script>
  3. <? ... ?>
  4. <% .... %>
Pada sintaks 1 dan 2 merupakan cara yang paling umum digunakan sekalipun cara 3 lebih praktis karena tidak selalu diaktifkan pada konfigurasi file php.ini yang terdapat pada direktori c:\apache\php.
Cara 4 yang juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi Anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila itu tidak dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan pada file konfigurasi php.ini.
Pengaktifan yang dilakukan pada file php.ini terdapat pada baris berikut:

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Language Options ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Allow ASP-style <% %> tags.
asp_tags = off

Ubah Off menjadi ON, kemudian simpan dan restart kembali web server Anda. 

Contoh Penggunaan Sintaks PHP pada script berikut:
<html>
<head>
<title>PHP Sintaks</title>
</head>
<body>
<?php
             print 'Ini teks dengan PHP';
?>
<br>
<script language="php">
             echo 'Ini teks dengan PHP';
</script>
<br>
<?
              print 'Ini teks dengan PHP';
?>
<br>
<%
              print 'Ini teks dengan PHP';
%>
</body>
</html>


Kamis, 22 Juli 2010

Algoritma Pemprograman
Program komputer adalah rangkaian kata perintah yang telah dimengerti oleh komputer untuk dikerjakannya. Kata-kata perintah tersebut membentuk suatu bahasa yang disebut dengan bahasa pemrograman. Sebagaimana bahasa pada manusia, bahasa pemrograman juga terdiri atas banyak macam bahasa, dan memiliki aturannya masing-masing. Sulitnya, komputer saat ini belum diberi hak inisiatif, sehingga jika ada sedikit saja kesalahan penulisan perintah oleh pemrogram, ia tidak mau memakluminya atau berusaha memperbaiki sendiri kesalahan tersebut. Serta merta ia “ngambek” dan tidak mau mengerjakan perintah-perintah lainnya. Komputer diciptakan melalui logika manusia, karenanya, ia bekerja secara logis, tanpa campur-tangan “perasaan.”

Orang yang telah terbiasa “bergaul” dengan komputer menggunakan satu bahasa pemrograman tertentu (tingkat mahir), biasanya tidak lagi memerlukan kertas coret-coretan untuk membuat suatu program komputer. Namun bagi pemula, pembelajar, atau yang belum mahir, diperlukan kertas coret-coretan tersebut. Kertas coret-coretan itu akan digunakan untuk menyusun algoritma (langkah-langkah penyelesaian masalah), flowcharting (alur logika perintah, yang merupakan aplikasi dari algoritma), maupun menuliskan perintah sesuai dengan kaidah dari bahasa pemrograman yang akan digunakannya. Sewaktu menyusun algoritma, kita tidak perlu tahu (atau tidak perlu menyesuaikan dengan) bahasa pemrograman yang nanti akan kita gunakan. Hal utama yang kita pikirkan adalah kaidah (hirarki) dari komputer itu sendiri, yaitu input-proses-output. Input adalah data yang harus ada (sudah ada/ sudah tersedia), yang dapat diproses dengan aturan-aturan tertentu untuk menghasilkan output seperti yang dikehendaki. Data yang ada harus logis (masuk akal) bahwa “ia” dapat diproses untuk menghasilkan output.

PERLUNYA PERINTAH BAHASA PEMROGRAMAN DI DALAM ALGORITMA

Meskipun sudah dikatakan, bahwa sewaktu kita menyusun algoritma kita tidak perlu tahu bahasa pemrograman apa yang akan digunakan kelak, namun, untuk penulisan algoritma yang lebih efisien dan efektif, maka penggunaan sebagian perintah yang ada di dalam bahasa pemrograman perlu dilakukan juga. Adapun perintah bahasa pemrograman yang paling sering digunakan untuk menyusun algoritma adalah bahasa pemrogrman yang terstrukutur, seperti Pascal, C, SNOBOL, PL/1, dan sebagainya.

Misalkan saja, untuk contoh berikut ini :
Langkah 1 : Beri nilai 10 ke variabel S
Maka, akan lebih mudah jika ditulis sebagai :
Langkah 1 : S := 10;

Belum lagi jika algoritma yang ditulis harus melakukan perulangan langkah ke langkah-langkah sebelumnya (looping).

10 Mulai I:= 1;
11 Lakukan perbandingan data ke I dengan data ke I+1
12 Jika data ke I+1 lebih kecil, maka tukar tempat keduanya
13 Tambahkan I dengan 1
14 Lakukan langkah 11 hingga langkah 13 selama nilai I < 10
15 selesai
Tentu akan lebih ringkas jika kita tulis (perintah BASIC) :
10 For I= 1 to 10
20 If A(i) > A(I+1) then SWAP A(i), A(j)
30 next
40 end

Jadi terlihat, jika algoritma tersebut sederhana, maka penyusunan algoritma akan sama dengan penyusunan sebuah program (karena semua perintahnya sudah sesuai dengan kaidah penulisan di bahasa pemrogramannya). Apakah semuanya akan demikian ?. Tentu saja tidak, misalkan, kita diminta untuk menentukan bilangan terkecil dari seratus buah bilangan yang akan dimasukkan ke komputer, ini masih dapat langsung dibuatkan programnya.

Algoritma (program)nya bisa kita susun sebagai berikut :
1 DIM A(100)
2 FOR M = 1 TO 100
3 INPUT A(M) : NEXT : KECIL = A(1)
4 FOR M = 2 TO 100
5 IF KECIL > A(M) THEN X = KECIL: KECIL = A(M) : A(M) = X
6 NEXT : PRINT KECIL : END

Tetapi, misalkan jika kita diminta untuk mengalihkan notasi infix menjadi postfix melalui stack, hal itu sulit untuk dilakukan. Algoritmanya bisa menggunakan gabungan kalimat dengan bahasa pemrograman, berikut contoh penggalannya.

Contoh :
  1. Asumsi : deretan notasi infix dimasukkan ke dalam sebuah variabel array bernilai string, nama variabelnya D
  2. S adalah variabel string untuk menyimpan susunan data di dalam stack
  3. H adalah variabel string untuk menyimpan hasil
  4. P = banyaknya elemen array
  5. For I = 1 to p
If top(s) = empty then {top(s) adalah posisi atas stack)
if D(i) = operand then
H = D(i)
Else
S = S + D(i)
Top(s) = D(i)
Endif
Else
If D(i) = operator then
If derajat D(i) > derajat Top(s) then
. . .
. . .
. . .
. . .

Jadi, terdapat beberapa kata yang tidak dapat dijabarkan langsung ke dalam bahasa pemrograman. Misalkan, kata Top(s), empty, operand, operator, dan derajat.

PERLUNYA PROSEDUR

Toh akhirnya, kita tidak akan mungkin hanya membuat algoritmanya saja melainkan dilanjutkan ke pembuatan programnya. Karenanya, algoritma sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar setiap perintah yang ada di dalamnya dapat diaplikasikan langsung ke dalam bahasa pemrograman. Itulah perlunya prosedur. Misalkan kata “operand” di algoritma di atas yang tidak dapat langsung diaplikasikan di dalam bahasa pemrogramannya, kita buat saja prosedur dari algoritma tersebut yang mendefinisikan apa itu “operand.” Misalkan :

1 Procedure OPERAND
2 IF ASC(D(I)) > 64 AND ASC(D(I)) < 91 THEN OP = .T. ELSE OP = .F.
3 RETURN

Sehingga, di algoritma utamanya bisa diubah dari :

If top(s) = empty then {top(s) adalah posisi atas stack)
if D(i) = operand then
H = D(i)

menjadi :

If top(s) = empty then {top(s) adalah posisi atas stack)
Do Procedure OPERAND
IF op = .t.
H = D(i)

PERLUNYA STANDAR PENGGUNAAN PERINTAH BAHASA PEMROGRAMAN

Sulit memang membuat standardisasi penggunaan perintah bahasa pemrograman di sebuah algoritma. Sulit karena ada yang hanya memahami satu bahasa pemrogrman saja sehingga ia tak mau menggunakan perintah di bahasa pemrograman lain. Namun, itu sebatas cara penulisan saja, misalkan di BASIC A = 10, di Pascal berlaku A := 10, namun untuk perintah looping, umumnya memiliki alur logika yang sama, yaitu dalam penggunaan FOR-NEXT, REPEAT-UNTIL, DO WHILEENDDO, WHILE-WEND, dan sebagainya. Jadi, meskipun tidak ada standar yang pasti, paling-paling hanya berbeda cara penulisannya saja, namun sama dalam alur logikanya. Jadi, ternyata, standardisasi semacam ini tidak diperlukan.
 

Rabu, 14 April 2010

10 Tips Sukses Belajar Pemrograman
10 Tips Sukses Belajar Pemprograman ini disadur dari pak rosihanari seorang pakar programmer yang banyak memberikan tutorial serta tipsnya yang keren dan bagus untuk dijadikan bahan pembelajaran, karena tips yang diberikan merupakan pengalaman pribadinya. 10 Tips Sukses belajar Pemprograman ini sama sekali tidak dikurangi dari sumber aslinya. 

Postingan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya kuliah sewaktu mengikuti perkuliahan pemrograman komputer di S1 dan juga pengalaman selama saya mengampu kuliah pemrograman komputer.
OK… sebagai awal, saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman sewaktu belajar pemrograman komputer pertama kali. Jujur saja… kala itu saya belum tahu sama sekali dengan pemrograman di waktu awal kuliah. Namun sayangnya… ketidaktahuan dan ketidakpahaman saya tentang pemrograman ini berlanjut hingga mid semester dan sampai pada ujian akhir. Dan akibatnya…. bisa Anda tebak sendiri… Benar… SAYA TIDAK LULUS. Kecewa… sedih… menyesal… bercampur menjadi satu. Saya kecewa dengan diri saya sendiri karena tidak mampu menguasai matakuliah tersebut. Sedih… karena saya ilmu yang seharusnya saya peroleh selama 1 semester hilang begitu saja dan saya tidak memperoleh apa-apa. Menyesal… karena saya telah menyia-nyiakan kesempatan selama 1 semester untuk mempelajarinya.
Namun… karena motivasi yang kuat untuk belajar pemrograman, akhirnya saya berusaha pupus kesedihan, kekecewaan dan penyesalan itu. Saya mencoba kembali mengambil matakuliah tersebut di semester berikutnya. Alhamdulillah… berkat usaha keras, doa dan bimbingan teman-teman setia saya, akhirnya berhasil juga. Dan… nilai yang sangat memuaskan akhirnya bisa saya peroleh.
Setelah mendapat nilai yang bagus, akhirnya motivasi untuk belajar pemrograman terus berlanjut di semester dan tahun-tahun kuliah berikutnya. Teman-teman di sekitar saya yang kebetulan juga interest di dunia pemrograman juga memberikan andil dalam penguasaan saya terhadap pemrograman. Serta tak lupa pula… pak Wiranto… dosen baik hati serta penasehat spritual yang telah memberikan bimbingan kepada saya. Lingkungan seperti itulah yang terus memotivasi dan mendukung saya untuk tetap setia dan berusaha belajar pemrograman sampai dengan sekarang.
Nah… dari sepenggal cerita yang telah saya tulis di atas, apa hikmah di balik itu semua? apa yang membuat kegagalan belajar pemrograman bisa diubah menjadi keberhasilan? OK… berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda yang ingin sukses belajar pemrograman komputer.
  1. Modal awal untuk belajar pemrograman adalah motivasi. Kalau motivasi Anda untuk belajar motivasi besar, Selamat… Anda adalah calon seorang programmer handal. Fokus selanjutnya adalah mengasah skill Anda untuk belajar pemrograman. Terus pertahankan motivasi yang telah Anda miliki. Jangan sampai motivasi ini pupus ketika menemui kegagalan.
  2. Jangan mudah menyerah. Memang… belajar pemrograman adalah tidak mudah. Butuh perjuangan, kerja keras, serta pengalaman (jam terbang). Jangan mudah menyerah ketika banyak error yang muncul ketika membuat program.
  3. Jangan sekali-kali menganggap pemrograman itu adalah sepenuhnya pelajaran ‘Menghapal’. Memang betul, menghapal juga diperlukan yaitu ketika menghapalkan sintaks dan aturan penulisan dalam program. Tapi secara prinsip, pemrograman adalah pelajaran cara berpikir dan logika bagaimana menyelesaikan masalah.
  4. Jangan hanya menjadi tukang ketik. Ketika dosen Anda memberikan contoh program di kelas atau ketika praktikum, jangan hanya memandang setiap barisan kode program tersebut sebagai angin lalu dan hanya Anda pindahkan ke kertas atau komputer. Kalau hanya demikian, sama halnya Anda belajar menjadi tukang ketik. Coba pahami setiap baris kode dan alur program yang dituliskan guru atau dosen Anda. Kalau sudah paham, coba tulis program menurut versi Anda sendiri ke buku atau komputer Anda. Apabila hal ini Anda lakukan, maka secara tidak sadar Anda telah melatih logika berpikir Anda dan belajar menuangkan logika berpikir ke dalam bentuk program.
  5. Untuk mendukung belajar Anda, coba cari orang yang mau mengajari Anda ketika menemui masalah dalam belajar pemrograman. Bisa teman dekat, teman di internet atau bahkan guru dan dosen yang dekat dengan Anda.
  6. Jangan mengandalkan tatap muka di kelas. Materi pemrograman sangatlah luas. Apa yang diberikan dosen ketika kuliah itu sangatlah kecil cakupannya dibandingkan keseluruhan ilmu pemrograman. Cobalah eksplorasi sendiri segala hal tentang pemrograman. Ada banyak referensi di internet yang membahas tentang tips dan trik serta teknik dalam pemrograman.
  7. Carilah komunitas yang fokus dengan pemrograman. Di internet ada banyak forum diskusi via web atau mailing list yang membahas tentang pemrograman. Ingat… bahwa orang yang sering bergaul dengan penjual minyak wangi maka dia akan ikut menjadi wangi… So… kita adopsi hal ini. Banyak-banyaklah bergaul dengan orang dalam komunitas yang sama-sama interest dengan pemrograman.
  8. Sangat disarankan Anda memiliki komputer sendiri di rumah atau di kost. Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa untuk menguasai pemrograman butuh pengalaman dan jam terbang yang banyak dalam membuat progam. Kalau Anda tidak memiliki komputer sendiri, bagaimana bisa menambah jam terbangnya? Untuk belajar pemrograman tidaklah harus membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi. Cukup komputer Pentium III saja itu sudah bisa, kecuali Anda belajar program yang memang butuh spesifikasi besar misalnya programan berbasis visual. Oya… jangan sekali-kali mengandalkan jam praktikum di laboratorium karena waktu penggunaannya sangat-sangat terbatas. Anggap saja ketika Anda beli komputer adalah sebagai investasi jangka panjang. Yakinlah suatu saat modal Anda untuk membeli komputer itu akan balik kembali, atau malah akan memberikan return of investment yang jauh lebih besar.
  9. Jangan hanya mengandalkan catatan atau modul yang diberikan oleh dosen. Isi modul yang ditulis oleh dosen itu rata-rata masih sedikit kontennya. Berusahalah mencari referensi sendiri terkait dengan pemrograman. Toh… saat ini sudah banyak buku-buku yang mengulas tentang pemrograman. Kalau Anda ingin yang gratis, coba cari referensi di internet karena tersedia banyak free ebook yang bisa didownload.
  10. Jangan hanya asal copy paste. Rata-rata orang yang asal copy paste program itu tidak berusaha memahami program yang dia copy.  Coba pahami dahulu program yang Anda peroleh terutama pada algoritmanya, kalau bisa tulis kembali program tersebut menurut versi Anda. Boleh sih copy paste.. asal Anda juga berusaha memahami makna program di dalamnya. Syukur-syukur kalau Anda memodifikasi kode programnya.
OK…. demikian 10 tips sukses belajar pemrogram. Semoga ada manfaatnya. Bagi Anda yang punya tips lain, bisa ditambahkan di komentar :-) Salam sukses bagi Anda.

Selasa, 23 Maret 2010

Konversi Desimal to Biner dengan Java
Berikut adalah proses Algoritma Konversi dari Desimal ke Biner dengan Program Java. Sebenarnya Java udah memberikan platform untuk menconversi Desimal ke Biner. Namun disini akan mencoba untuk melatih Algoritmanya dengan script.

Kodenya seperti ini, yang udah dicoba


public String getBiner(int desimal){
String biner = “”;
while(angka != 0){
if(angka % 2 != 0)biner +=  “1;
else biner +=0;
angka /= 2;
}
return new StringBuffer(biner).reverse().toString();
}

Semoga membantu.
Belajar Pemprograman Java

Java merupakan  salah satu bahasa pemrograman baru yang menjanjikan banyak kemudahan bagi programer junior maupun senior. Tech id akan memberikan sedikit istilah dan pengenalan tentang Java, meskipun tech id baru belajar pemprograman Java, namun tidak ada salahnya jika bisa untuk saling berbagi dengan yang lain, bukan begitu teman-teman semua?

Udah pada tau belum Java itu apa?
Kalo belum tau Java, tech id akan menjelaskan tentang Java
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystems sejak tahun 1991. Bahasa ini dikembangkan dengan model yang mirip dengan bahasa C++ dan Smalltalk, namun dirancang agar lebih mudah dipakai dan ­platform independent, yaitu dapat dijalankan di berbagai jenis sistem operasi dan arsitektur komputer­­. Bahasa ini juga dirancang untuk pemrograman di Internet sehingga dirancang agar aman dan portable. 

Platform Independent
Platform independent berarti program yang ditulis dalam bahasa Java dapat dengan mudah dipindahkan antar berbagai jenis sistem operasi dan berbagai jenis arsitektur komputer. Aspek ini sangat penting untuk dapat mencapai tujuan Java sebagai bahasa pemrograman Internet di mana sebuah program akan dijalankan oleh berbagai jenis komputer dengan berbagai jenis sistem operasi. Sifat ini berlaku untuk level source code dan binary code dari program Java. Berbeda dengan bahasa C dan C++, semua tipe data dalam bahasa Java mempunyai ukuran yang konsisten di semua jenis platform. Source code program Java sendiri tidak perlu dirubah sama sekali jika Anda ingin mengkompile ulang di platform lain. Hasil dari mengkompile source code Java bukanlah kode mesin atau instruksi prosesor yang spesifik terhadap mesin tertentu, melainkan berupa bytecode yang berupa file berekstensi .class. Bytecode tersebut dapat langsung Anda eksekusi di tiap platform yang dengan menggunakan Java Virtual Machine (JVM) sebagai interpreter terhadap bytecode tersebut.




 
Library
Selain kompiler dan interpreter, bahasa Java sendiri memiliki library yang cukup besar yang dapat mempermudah Anda dalam membuat sebuah aplikasi dengan cepat. Library ini sudah mencakup untuk grafik, desain user interface, kriptografi, jaringan, suara, database, dan lain-lain.



 
Urutan langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk membuat sebuah program Java sederhana adalah:
  1. Membuat source code program dengan editor teks apapun. Ingat, file tersebut harus berekstensi .java dan case sensitive.

  2. Mengkompile source code dengan perintah javac. Misalnya: javac HelloWorld.java. Jika berhasil, hasilnya adalah file bytecode berakhiran .class.

  3. Mengeksekusi bytecode dengan perintah java. Parameter dari perintah ini adalah nama file hasil kompilasi tanpa ekstensi .class. Contoh: java HelloWorld.